Berdasarkan Buku Riwayat ringkas Koeria Marantjar yang
dirilis Raja Soetan Baroemoen II selaku Raja
Panoesoenan ke VII Kepala Koeria Marantjar ke V (Het Koeria hoofd Van
Marantjar, den 21 Desember 1940
bahwa Marga Sitompul adalah anak boru
Harajaon Marancar disamping marga Hutasuhut dan Marga Rambe yang ikut
bersama-sama pasukan marga Siregar Baumi Marantjar
melawan pasukan Paderi pembawa agama baru (Islam).
Pasukan Marancar yang dipimpin Raja Lobi bersama Anak Borunya melawan pasukan Paderi pada waktu itu bertahan antara lain di Rontjang Batoe (Roncang Batu) dan di Poelaoe Batoe Moendom (Batu Mundom) Pantai Barat Sumatera.
Pada waktu perdamaian diadakan antara pasukan Marancar
yang dipimpin Raja Kali Batoel Poetra
tertua Raja Lobi (yg sudah wafat) dengan pasukan Paderi yang dipimpin Toeongkoe
Rao menyebutkan bahwa :
2. Toeaongkoe Rao bersama pasukannya
keluar dari Marantjar
Setelah perdamaian itu, anak boru Marga Sitompul sebagian
kembali ke negeri asalnya Pahae (Djanji
Angkola) dan sebagian lagi kembali ke Roncang Batu
Marga Sitompul Pimpinan Datu Manggiling Sibange-bange
kembali ke Roncang untuk berjaga- jaga
mempertahankan gua-gua bekas perlindungan Raja Lobi sekalian membangun perkampungan
baru dan berladang sampai beberapa tahun lamanya. (Bukti fisik masih terdapat di lokasi Lobu hingga saat ini
2014)
Timur : Aek Batang Toru
Barat : Ulu Ala Namenek
Utara : Sibulan—bulan
Selatan : Aek Sikkut
Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan adat Lobu Sitompul tersebut telah dilakukan pemugaran atau pembangunan kembali 3 (tiga) unit BALE atau Rumah kuburan turunan marga sitompul di dua tempat, masing –masing Bale pertama di bawah Tarutung sisada-sada atau dibawah sebatang phon durian besar sedangkan bale kedua dan ketiga di joring sisada-sada atau di dekat sebatang pohon jengkol besar pada tahun 2008 dilaksanakan oleh Pahlawan Sitompul, Ahmad Sitompul (UD Masanya), Agus Samsuddin Sitompul —-Melalui surat pernyataan yang ditanda tangani oleh Pahlawan sitompul 52 tahun melalui musyawarah Sitompul bange-bange / Opat marsada ina yang bertempat di Toko Masanya Padangsidimpuan 14 Mei 2009 telah melakukan pengumpulan dana untuk membangun lobu ini dengan menanam pohon karet, durian, manggis, kopi, bambu (Surat pernyataan & Dokumentasi terlampir — 02).
Tanah Adat Lobu Marga Sitompul di Roncang Batu semenjak diusahai / ditanami Parsadaan Sitompul Muslim Kota Padangsidimpuan – Tapsel tahun 2008 hingga sebelum masuknya PT NORTH SUMATERA HYDRO ENERGY (PT NSHE) tahun 2013 merupakan lahan adat yang alami dan tidak pernah memiliki permasalahan.(PANITIA PENGURUS LOBU)